Home

Rabu, 22 Juni 2011

Pengalaman Musim Dingin

Washington DC, Desember 2008,

Aku
mendekat ke jendela kaca dan menyentuh permukaannya dengan ujung telapak tanganku. Hawa dingin segera menjalari wajah dan kedua lenganku. Dari balik kerai tipis ini, salju tampak turun menggumpal-gumpal seperti kapas yang ditabur dari langit. Sentuhan yang halus terdengar setiap gumpalan salju menyentuh kaca didepanku. Matahari sore condong ke barat berbentuk piring putih susu.

Hamparan pohon-pohon yang biasanya rimbun dengan dedaunan yang hijau kini tinggal dahan-dahan tanpa daun yang dibalut serbuk es. Tanah bagai dilingkupi permadani putih. jalan raya yang lebar mulai dipadati karyawan-karyawan dan mobilnya yang beringsut pulang. berbaris seperti semut. Lampu rem yang merah redup dibayang-bayangi gumpalan es putih yang jatuh dari langit. Suara sirine polisi atau ambulance sekali-kali menggertak diselingi bunyi klakson.

Udara hangat yang berbau agak hangus dan kering menderu keluar dari alat pemanas di ujung ruangan. Mesin ini mengeram karena bekerja maksimal, sungguh dingin sekali disini. Walau begitu badan dan setelan melayuku tetap menggigil melawan suhu yang tiba-tiba anjlok dalam hitungan detik. Stasiun televisi setempat menayangkan Weather Channel yang mencatat suhu di luar minus 2 derajat celcius. Lebih dingin dari sebuah es balok yang dibawakan oleh para penjaja es balok di pasaran.

Aku suka dan benci pada musim dingin. Benci karena harus menyelimuti diri dengan baju yang tebal dan berat. Yang lebih menyebalkan, kulit tropisku berubah kering dan gatal di sana-sini. Tapi aku selalu terpesona melihat bangunan, pohon, taman dan kota diselimuti salju putih berkilau-kilau. Rasaya tenteram, ajaib dan aneh. Mungkin kerena sangat berbeda dengan suasana di kotaku yaitu Bandung yang serba hijau. Setelah dipikir-pikir, aku siap gatal daipada melewatkan pesona winter time seperti sekarang ini.

Walau dingin mencucuk tulang, hari ini aku lebih bersemangat dari biasanya. Ini hari-hari terakhir aku berada disini sebelum aku pulang ke Bandung, untuk kembali berkumpul dan bertemu dengan keluarga dan temanku disana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar